cover
Contact Name
Nursan
Contact Email
mnursan@yahoo.co.id
Phone
+6281915849785
Journal Mail Official
jurnal.agroteksos@unram.ac.id
Editorial Address
Jl. Majapahit No 62 Mataram, NTB, Indonesia
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agroteksos
Published by Universitas Mataram
ISSN : 08528268     EISSN : 26854368     DOI : https://doi.org/10.29303/agroteksos
Agroteksos merupakan jurnal pertama yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Agroteksos terdaftar di LIPI dengan p-ISSN (p-ISSN No. 0852-8268) pada 25 Mei 2007, dan e-ISSN (e-ISSN No. 2685-4368) pada 19 Juli 2019, Agroteksos menerbitkan minimal 6 artikel dalam satu edisi yang terbit 3 kali dalam setahun. Untuk peningkatan kualitas, Agroteksos telah menggunakan sistem jurnal online OJS 3. Agroteksos adalah Jurnal Ilmiah Pertanian yang memuat tulisan-tulisan hasil penelitian dan gagasan ilmiah di bidang Ilmu Pertanian, yang meliputi aspek Agronomi (termasuk kajian Pemuliaan, Produksi dan Perlindungan Tanaman, dan Ilmu Tanah), Teknologi dan Sosial Ekonomi Pertanian ( Agroteksos). Agroteksos diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Mataram tiga kali dalam setahun (April, Agustus, dan Desember). Redaksi menerima artikel dalam bahasa Indonesia dan Inggris, baik dari universitas maupun luar universitas, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014" : 9 Documents clear
KARAKTERISASI FISIK BIJI PALA (Myristica sp.) SELAMA PROSES PENGERINGAN DENGAN MENGGUNAKAN ERK HYBRID Guyup Mahardhian Dwi Putra 1) dan dan Sumarjan2)
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.747 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik fisik biji pala selama proses pengeringan berlangsung dengan parameter sebaran suhu dalam rumah kaca, laju pengeringan, rendemen hasil pengeringan. Percobaan dilakukan untuk mengetahui sebaran suhu dan RH di ruang pengering pada kondisi kosong tanpa bahan dan kondisi dengan bahan. Input energi panas berasal dari pembakaran biomassa di tungku (malam hari) dan kombinasi antara biomassa dan radiasi (siang hari). Pengukuran suhu dan RH dilakukan dengan menggunakan termokopel CC dan termometer alkohol. Suhu dan RH yang akan diukur meliputi suhu dan RH ruang pengering yang dilakukan dengan beberapa titik pengukuran yang mewakili rak atas, rak tengah, rak bawah serta suhu inlet, suhu outlet (bola basah dan bola kering) dan suhu lingkungan dengan selang pengukuran 30 menit. Analisis parameter efisiensi penggunaan energi dihitung berdasarkan persamaan-persamaan kadar air bahan basis basah, iradiasi Surya harian (Ih), laju pengeringan. Hasil dari penelitian ini diperoleh sebaran suhu ruang pengering cenderung merata yaitu rata-rata berkisar antara 42°C-51°C sedangkan RH ruang pengering berkisar antara 50.96%-55.65%. lama pengeringan yang digunakan untuk mengeringkan biji pala dari kadar air awal 80.72% bb hingga 9.67% bb pada percobaan ini yaitu 52 jam dengan rata-rata laju pengeringan yaitu 7.8% bk/jam. Kualitas produk yang dihasilkan diperoleh warna biji pala hasil pengeringan secara umum lebih seragam ABSTRACT The aims of this research is to look at the physical characteristics of the nutmeg seed during the drying process with the temperature distribution variable in greenhouses , drying rate , drying yield. Experiments were conducted to determine the distribution of temperature and RH in the green house in condition with no material and material conditions . Input of heat energy derived from biomass combustion in the furnace ( evening ) and a combination of biomass and radiation ( during the day ) . Temperature and RH measurements performed using a thermocouple CC and alcohol thermometer. Temperature and RH to be measured include temperature and RH in green house with several measurement points representing the upper shelf , middle shelf , bottom shelf and inlet temperature , outlet temperature ( wet bulb and dry bulb ) and ambient temperature measurements at intervals of 30 minutes . analysis of energy use efficiency parameter is calculated based on the equations wet basis moisture content of materials , daily solar irradiation ( Ih ) , the rate of drying . The results obtained from this study is average temperature ranges between 42 ° C - 51 ° C and RH ranged between 50.96 % -55.65 % . long drying is used to dry nutmeg from the initial moisture content from 80.72 % wb to 9.67 % wb in this experiment is 52 hours with an average drying rate is 7.8 % db / hour . The quality of the resulting product obtained nutmeg color generally results in more uniform drying
ANALISIS KEBIJAKAN PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Suparmin .
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.72 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengkaji kebijakan, program dan pelaksanaan program ketahanan pangan yang sudah dan sedang berjalan, dan 2) Menganalisisis faktor-faktor determinan yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan program-program ketahanan pangan. Penelitian ini didesain sebagai Cross Sectional Study. Dipilih Kabupaten Lombok Tengah sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Lombok Tengah tergolong daerah rawan pangan dengan tipologi wilayah dataran rendah lahan kering. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel rumahtangga. Dipilih sebanyak 40 rumahtangga secara purposive dari dua desa terpilih. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode analisis data kualitatif dan kuantitatif. Secara umum analisis data kualitatif yang digunakan adalah analisis deskripitif dan untuk menganalisis faktor-faktor penentu yang mempengaruhi ketahanan pangan digunakan model regresi logistik. Hasil penelitian ini menyimpulkan: 1) Dalam rangka peningkatan ketahanan pangan rumahtangga dan wilayah, pemerintah Kabupaten Lombok Tengah membuat kebijakan peningkatan produksi pangan melalui peningkatan luas areal tanam komoditi utama yaitu padi, jagung, kedele, ubi kayu, ubi jalar, 2) Program-program ketahanan pangan yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah adalah penyusunan Neraca Bahan Makanan, Pengembangan Desa Mandiri Pangan, Lumbung Pangan, Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Cadangan Pangan, Raskin, dan Penanganan Daerah Rawan Pangan, 3) Berdasarkan analisis data Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dapat disimpulkan bahwa kondisi Kabupaten Lombok Tengah sejak bulan Januari hingga Agustus 2011 secara komposit (ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan) dalam kondisi rawan. Namun sampai bulan Desember 2011 masih ada 5 desa dari 12 desa dalam kondisi rawan, 4) Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan rumah tangga di Kabupaten Lombok Tengah adalah pendapatan perkapita per bulan, pendidikan ibu rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, dan keterlibatan rumahtangga dalam program ketahanan pangan. Abstract The purpose of this research is to 1) examines the policies, programs and the implementation of food security programmes which have been and are being run, and 2) Analysis the determinant factors affect the success and failure of food security programs. This study was designed as a Cross Sectional Study. Selected central Lombok Regency as a location for research with the consideration that the central Lombok Regency is a regional food insecurity with typology lowland dry land. The sample in this research is the household samples. Chosen by purposive household as much as 40 of the two selected villages. The data collected is analyzed using the methods of qualitative and quantitative data analysis. Qualitative data analysis in general use are deskripitif and analysis to factors the determinants that influence food security logistics regression model used. Results of this study conclude: 1) in order to increase household food security and territory, the Government's policy making central Lombok Regency increased food production through improved planting acreage area of main commodities are rice, corn, cassava, sweet potatoes, 2) food security programmes which the Government implemented central Lombok Regency is a compilation of the balance of food ingredients, Food Self-sufficient Village Development, Food Barn, Vigilance system for food and nutrition, Food Reserves, Raskin, and handling The food insecurity, 3) based on the data analysis system of food and nutrition Awareness it can be concluded that the condition of the central Lombok Regency since January to August 2011 in composite (food availability, access and utilization of food) in conditions of insecurity. But until December 2011 there are still 5 village from 12 villages in conditions of insecurity, 4) factors affecting the food security of households in central Lombok Regency is income per capita per month, education of housewives, head of household, education and household involvement in food security programmes.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK, INOKULASI MIKORIZA DAN VARIETAS KEDELAI TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS TANAH DAN SERAPAN HARA. Sukmawati1, Wayan Wangiyana2, dan R. Sri Tejowulan2
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.456 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik, inokulasi mikoriza dan varietas kedelai terhadap perbaikan kualitas tanah dan serapan hara. Untuk itu telah dilakukan penelitian di rumah plastik pada bulan Mei - Oktober 2011 yang ditata menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan dan 3 faktor perlakuan yang ditata secara faktorial, yaitu pupuk organik, mikoriza dan varietas kedelai. Data dianalisis menggunakan Analisis Keragaman, dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik, inokulasi mikoriza dan varietas memberikan pengaruh yang bervariasi pada setiap parameter pengamatan. Ketiga faktor perlakuan meningkatkan kadar hara dalam tanah seperti N, P, C-organik, pH dan KTK tanah, tetapi tidak berpengaruh nyata pada serapan hara N. ABSTRACT This research aimed for know influence organic fertilizer, mycorrizal inoculation and soybeans variens for improvement of soil quality and nutrient uptake by plants. For those objectives, an experiment has been carried out in a plastic house from May to October 2011, designed using Completely Randomized Design, with 3 replications and 3 treatment factors arranged factorially, i.e organic fertilizer, mycorrhizal inoculation and soybean varities. Data were analyzed using Analysis of Variance, followed by HSD test at 5% level of significance. The results showed that application of organic fertilizers, mycorrhizal inoculation and soybean varieties gave varied effect on each observation variable. The third treatment factor increased level of nutrients in the soil, including total N, available P, organic C, soil pH and CEC, but had no significant effect on the rate of N uptake by plants.
PERAN JAMUR ENDOFIT Trichoderma spp. UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN TERINDUKSI BIBIT PISANG TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM I Made Sudantha; Ni Made Laksmi Ernawati
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.31 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas jamur endofit Trichoderma spp. dalam meningkatkan ketahanan terinduksi bibit pisang terhadap penyakit layu Fusarium. Penelitian menggunakan metode eksperimental yang dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Mataram menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan percobaan faktorial yang terdiri dari dua faktor dalam tiga ulangan. Faktor jenis jamur endofit Trichoderma spp. yang terdiri atas empat aras, yaitu: tanpa jamur endofit Trichoderma sp.; dengan jamur endofit T. viride isolat ENDO-20, dengan jamur endofit T. koningii isolat ENDO-21; dan dengan jamur endofit T. polysporum isolat ENDO-22. Faktor cara inokulasi jamur endofit Trichoderma spp. yang terdiri atas tiga aras, yaitu: Perendaman bibit/anakan pisang dengan suspensi spora jamur endofit Trichoderma sp.; perlakuan medium tanah dengan infestasi substrat yang mengandung spora jamur endofit Trichoderma sp.; dan perlakuan medium tanah dengan infestasi tablet yang mengandung spora jamur endofit Trichoderma sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur endofit T. viride isolat ENDO-20, T. koningii isolat ENDO-21 dan T. polysporum isolat ENDO-22 yang diperlakukan pada bibit pisang dengan cara perendaman bonggol bibit pisang, perlakuan tanah dengan infestasi substrat dan perlakuan tanah dengan infestasi tablet dapat meningkatkan ketahanan terinduksi bibit pisang terhadap penyakit layu Fusarium ABSTRACT The study aims to determine the effectiveness of fungus Trichoderma spp. endophyte to increase induced resistance of banana seed against Fusarium wilt disease. Research used experimental methods that were held in the Greenhouse Faculty of Agriculture, University of Mataram using Completely Randomized Design with factorial experiment consisting of two factors in three replications. Factors endophyte fungi Trichoderma spp. four level, ie: without endophyte fungus Trichoderma spp.; with endophyte fungus T. viride Endo-20 isolates; with endophyte fungus T. koningii isolates Endo-21; and with endophyte fungus T. polysporum Endo-22 isolates. Factors inoculation endophyte fungus Trichoderma spp. which consists of three level, namely: Soaking seeds banana with fungal spore suspension of endophyte fungus Trichoderma spp.; treatment soil medium with infestation substrate containing spores of endophyte fungus Trichoderma spp., treatment soil medium with infestation tablets containing spores of endophyte fungus Trichoderma spp. The results showed that the endophyte fungus T. viride Endo-20 isolates, T. koningii Endo-21 isolates and T. polysporum Endo-22 isolates were treated in banana seed by soaking seeds banana weevil, soil treatment with substrate infestation and infestation of soil treatment with tablets can increase the induced resistance banana seed against Fusarium wilt disease.
GROWTH PROMOTING CAPABILITY OF AQUADEST-EXTRACTS FROM DIFFERENT MACRO ALGAE OBTAINED IN LOMBOK ISLAND, INDONESIA TO GROWTH OF RICE-PADDY PLANT Aluh Nikmatullah; Mursal Gazali, Rina Kurnianingsih, Mulyawarni and Sunarpi
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.761 KB)

Abstract

ABSTRACT Concern on the impact of excessive and unwise usage of synthetic fertilizers and growth hormones to environment, food safety and food quality leads to an increase utilization of organic fertilizer and/or natural bioactive stimulants. One potential source for natural fertilizer and bioactive growth stimulant is macro algae. Out of 88 species of macro-algae obtained in Nusa Tenggara Barat Province, five of them namely Turbinaria murayana, Sargassum cristaefolium, S. crassifolium, S. aquifolium, and Hydrochlarus sp are potential to be developed as organic fertilizer and growth promoting substances. This paper examines the property of aquadest-extract of T. murayana, S. cristaefolium, S. crassifolium, S. aquifolium, and Hydrochlarus sp and their effect on growth and production of rice-paddy. Application of combined-extracts of T. murayana, S. cristaefolium, S. crassifolium, S. aquifolium, and Hydrochlarus sp can promotes growth and development of rice-paddy. This capability is partly due to the presence of Zeatin-like substance in the extracts as examined by High Performance Liquid Chromatography (HPLC). ABSTRAK Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap dampak penggunaan pupuk dan hormon pertumbuhan sintetis yang berlebihan terhadap kualitas dan keamanan pangan serta lingkungan mendorong meningkatnya penggunaan pupuk organik dan perangsang pertumbuhan yang berasal dari bahan alam. Makro alga (rumput laut) adalah satu sumber pupuk dan perangsangan pertumbuhan tanaman yang alami. Dari 88 spesies jenis rumput laut yang ditemukan di perairan laut Provinsi Nusa Tenggara Barat, lima spesies diantaranya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pupuk dan perangsang pertumbuhan alami, jenis-jenis tersebut adalah Turbinaria murayana, Sargassum cristaefolium, S. crassifolium, S. aquifolium dan Hydrochlarus sp. Makalah ini membahas analisa kandungan hormon perangsang pertumbuhan tanaman pada ektrak aquadest rumput laut T. murayana, S. cristaefolium, S. crassifolium, S. aquifolium, dan Hydrochlarus sp, serta pengaruh ekstrak tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi padi. Aplikasi ekstrak kombinasi T. murayana, S. cristaefolium, S. crassifolium, S. aquifolium, dan Hydrochlarus sp merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Kemampuan ini diduga disebabkan karena ekstrak-ekstrak tersebut mengandung sitokinin dengan berat molekul yang sama dengan Zeatin, seperti ditunjukkan oleh hasil analisakromatografi cair menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC).
PENGARUH KONSENTRASI ISOPROPIL ALKOHOL TERHADAP SIFAT MIKROBIOLOGIS DAN ORGANOLEPTIK KARAGINAN Eucheuma cottonii Nurul Hidayah
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.314 KB)

Abstract

ABSTRAK Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut penghasil karaginan. Di pasar industri terdapat dua jenis karaginan yaitu Semi Refine Carrageenan (SRC) dan Refine Carrageenan (RC). Karaginan murni diperoleh melalui pengendapan dengan isopropil alkohol (IPA). Hingga saat ini, belum adanya standar SNI yang terkait dengan sifat mikrobiologis karaginan, sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh IPA terhadap sifat mikrobiologis dan organoleptik karaginan E. cottonii. Percobaan ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada parameter total mikroba, total kapang dan kadar air. Pada parameter rendemen dan uji organoleptik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan filtrate: IPA (1:0; 1:0,5; 1:1; 1:1,5 dan 1:2 % v/v) dan dilakukan tiga ulangan pada semua sampel. Data dianalisis menggunakan analisis keragaman pada taraf p>5%, dan diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) p>5%. Pada konsentrasi filtrate;IPA yaitu 1:2 menghasilkan hasil terbaik yaitu dengan pertumbuhan mikroba <1,0x103 CFU/gram, pertumbuhan kapang <1,0x103 CFU/g, dan kadar air 10,068% Rendemen tertinggi yaitu 37,6300 % dan karaginan yang dihasilkan berwarna putih. ABSTRACT Eucheuma cottonii is one of seaweeds strains produce carrageenan. In the market there are two level qualities of carrageenan, Semi Refined (SCR) and Refined carrageenan (RC). Refined carrageenan might be processed by precipitation using isopropyl alcohol (IPA). Although there is no specific requirements on the microbiological level of carrageenan mentioned in the SNI, however as the product is aimed for human food therefore this study aimed to determine the effect of IPA on microbiological and organoleptic properties of carrageenan processed from E. cottonii. This experiment was designed as a Randomized Complete Blocks Design (RCBD) with the treatment was ratio of IPA to seaweed slurry (1:0; 1:0,5; 1:1; 1:1,5 and 1:2% v/v) . All treatments were replicated three times. Parameter measured were total microbes, fungi and water content. All data were analysed using Anova at p>5%, and tested using the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at p>5%. At a ratio of IPA/ slurry 1:2 produced the best results based on the lowest total microbes <1.0 X103, mold growth <1.0 X103, and water content (10,068%), while showed the highest yield ( 37.6300%) and the most organoleptically preferred colors (white ) by panelists.
EFISIENSI IRIGASI AIR ARTESIS PADA USAHATANI LAHAN KERING LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA: APLIKASI PENDEKATAN NON-RADIAL Abdullah Usman; Yusman Syaukat; Kuntjoro dan Nunung Kusnadi
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.923 KB)

Abstract

Abstrak Luas dan kesuburan lahan kering yang terus menurun, menuntut penggunaannya yang lebih efisien. Perbedaan latar belakang dan kapasitas manajerial petani menyebabkan bervariasinya tingkat efisiensi. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat efisiensi irigasi yang dicapai masing masing petani dan faktor yang mempengaruhinya. Data primer dikumpulkan melalui survei dengan mewawancarai 246 petani dan 49 operator pompa di Lombok Timur yang dibedakan atas jenis tanaman dan variabel agroekologi. Kajian ini menemukan bahwa penggunaan teknologi irigasi yang ada belum efisiensi. Peningkatan efisiensi dapat mengurangi penggunaan air sebanyak 30, 42 dan 44 persen dari penggunaan sekarang masing masing untuk jagung, bawang merah dataran rendah dan bawang merah dataran tinggi; dari 14 variabel dalam model aditif linier, ditemukan 9, 5 dan 2 variabel yang signifikan dalam menjelaskan efisiensi irigasi dari tiga model tersebut. Pengalaman usahatani dalam skim, pendidikan, rasio biaya, dan rasio pendapatan menunjukan pengaruh yang positif; sementara umur petani, jumlah anggota keluarga, frekuensi menghadiri pelatihan, dan luas lahan yang ditanami menunjukan pengaruh yang negatif. Untuk memperbaiki efisiensi, disarankan untuk meningkatkan kapasitas manajerial dan organisasi petani. ABSTRACT The increase use of dryland nowadays needs the farmers to run farms more efficiently. The variations of farmers backgrounds and their managerial capacities inevitably affect their efficiency rate. This study aims to identify the irrigation efficiency levels achieved by individual farmers and determinant factors affecting the efficiency. Survey data collected from interviewing 246 farmers and 49 pump operators in East Lombok, to represent corn and onion farms, differed by high and lowland.The study found that the application of existing technology for irrigation is inefficient. Improving efficiency, can save water about 30, 42 and 44 percent from existing use for corn, lowland onion and higland onion respectively. Using 14 variables in linear additive model, it is found that 9, 5 and 2 variables are significant to explain the irrigation efficiency for the three crops respectively. Experience in running farms in schemes, formal education years, farm cost ratio, and farm income ratio indicate positive effects on the irrigation efficiency. While farmers’ age, family size, frequency of attending training, and land area cultivated indicate negative effects for corn farms. Improving training and farmers organisation are adivisable to increase the irrigation efficiency.
PENGARUH PENAMBAHAN KARAGENAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) Yuli Ardianti1, Sri Widyastuti1, Rosmilawati2, Saptono W.,3 dan Dody Handito1
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.186 KB)

Abstract

ABSTRAK Bahan kimia seperti boraks seringkali ditambahkan pada pembuatan bakso sebagai pengawet juga sebagai gelling agent. Boraks bukan tambahan pangan sehingga berbahaya untuk manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari gelling agent yang aman, yaitu dari karagenan. Penelitian ini mempelajari pengaruh penambahan karagenan pada beberapa konsentrasi (0, 1, 2, 3, dan 4% b/b) terhadap sifat fisik dan organoleptik bakso ikan tongkol (Euthynnus affinis). Digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk parameter fisik dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada parameter organoleptik. Dilakukan tiga ulangan pada semua sampel. Semi refined carrageenan yang digunakan pada pembuatan bakso ikan tongkol diproduksi dengan skala petani di Gerupuk Lombok. Parameter fisik yang diukur mencakup kekenyalan, daya ikat air, dan warna. Parameter organoleptik mencakup rasa, kekenyalan, warna dan bentuk. Data dianalisis menggunakan analisis keragaman pada taraf p>5%, dan diuji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) p>5%. Hasil menunjukkan bahwa penambahan karagenan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter fisik seperti daya ikat air dan warna (p>5%), sedangkan kekenyalan tidak berbeda nyata (p>5%), namun berbeda nyata pada p>15%. Pada parameter organoleptik, kekenyalan dan warna (Scoring) saja yang berbeda nyata (p>5%). Penambahan karagenan 2% (b/b) dapat meningkatkan daya ikat air dan kekenyalan (Scoring) dibandingkan dengan kontrol. ABSTRACT A chemical substance such as Borax is often added into meat or fish ball processing as preservative also as a gelling agent. Borax is not a food additive and its use is harmfull to human. This study was aimed at exploring a safer gelling agent, carrageenan. This research studied the effect of addition of carrageenan at several concentration (0, 1, 2, 3 dan 4% w/w) on the physical and organoleptic properties of fish ball (Euthynnus affinis). The experiment was arranged in a Completely Randomized Design (CRD) for physical and Randomized Complete Blocks Design (RCBD) for organoleptic. All samples were replicated three times. Semi refined carrageenan produced at farm level in Grupuk Lombok were used in processing fish ball made of fish (Euthynnus affinis). Physical parameter measured including Firmness, water holding capacity (WHC) and color. Organoleptic parameter observed were taste, firmness, color and shape. All data were analysed using Anova at p>5%, and tested using the Honestly Significant Different Test at p>5%. The results showed that the addition of carrageenan gives significant different to physical, WHC and color (p>5%), while it does not give a significant different to firmness (p>5%), but significant different at p>15%. Firmness and color (Scoring) are significantly different in organoleptic. The addition of carrageenan at 2% (w/w) increased WHC and firmness (Scoring) of the fish ball compared to the control.
APLIKASI MODEL OLIGOPOLISTIK DINAMIK UNTUK MENGESTIMASI KEKUATAN PASAR PADA INDUSTRI GULA INDONESIA Anas Zaini, Hermanto Siregar, Dedi B. Hakim dan M. Parulian Hutagaol
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 24 No 3 (2014): jurnal Agroteksos 3 Desember 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.068 KB)

Abstract

ABSTRAK Industri gula merupakan salah satu industri pertanian yang paling maju di Indonesia, ditengah tingginya konsentrasi pemilikan. Oleh karena industri yang terkonsentrasi mencerminkan adanya kekuatan pasar, maka penelitian ini ditujukan untuk mengukur derajat kekuatan pasar yang dimiliki produsen gula dalam negeri. Estimasi dilakukan dengan menggunakan Model Oligopolistik Dinamik Bresnahan-Lau dalam bentuk Perbaikan Kesalahan (error correction). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek elastisitas permintaan gula bersifat inelastik namun dalam jangka panjang bersifat elastik. Pada sisi lain, elastisitas penawaran bersifat elastik, baik dalam jangka pendek terlebih dalam jangka panjang. Kedua, Estimasi derajat kekuatan pasar menghasilkan nilai yang sangat kecil, mengindikasikan pasar gula domestik bersifat kompetitif baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Selain itu, hasil perbandingan model statik dengan model dinamik menunjukkan bahwa model statik tidak memadai untuk digunakan dalam analisis. ABSTRACT Sugar industry is among the most developed agricultural industry in Indonesia despite it is highly concentrated. As concentrated market reflects high market power, this article is aimed at measuring the producers’ market power in domestic sugar market. In estimating such a market power, we utilized a dinamic oligopoly model of Bresnahan-Lau in error correction framework. The result showed that in the short run the demand of sugar is inelastic while it is elastic in the long run. On the other hand, the producers’ supply of sugar is elastic both in the short run and in the long run. Secondly, the estimated market power is relatively small indicating that dometic sugar market is competitive either in the short run or in the long run. Lastly, comparing the static and the dynamic approach, we find that in this research the static model is inadequate for economic analysis.

Page 1 of 1 | Total Record : 9